Sabtu, Desember 8

Menjelang dua delapan...

Pembuangsampah sudah menjadi bagian dari si penulis, entah apa tepatnya untuk menjelaskan secara sederhana dengan julukan itu dan sampai sekarang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan beberapa teman saya belum terjawab. Memang kesimpulan umum yang didapat diluar sipenulis tentang kata itu adalah suatu keanehan dan kebodohan yang tersirat, kenapa? Mungkin karena kata ke-2, yaitu SAMPAH. Sederhananya saya berikan analogi tentang gambaran kata tersebut,seperti berikut: Suatu waktu ada seorang sopir taksi yang cukup charismatik tapi kurang bijak dalam mengambil keputusan yang pengaruh langdsung terhadap dirinya. Dalam aktivitas kerjanya pergilah ia ke bandara internasional di ibu kota dan menunggu penumpang ditempat yang sudah ditentukan oleh pihak bandara, kebetulan ia menunggu di shelter kedatangan lokal. Lalu datanglah seorang pria menghampirinya dan meminta untuk diantarkan kesuatu tempat di bilangan jakarta. Naiklah pria tersebut dan duduk dikursi belakang. Ia termenung dan sedikit terlihat letih, mungkin karena lamanya perjalanan atau ia punya masalah dalam bisnisnya. Karena tampilan luar pria tersebut seperti pebisnis kawakan. Meluncurlah taksi itu ketempat yang dituju dengan awal perjalanan menempuh tol dalam kota. 30 menit berjalan di tol diluar dugaan sebuah mobil sedan hitam hampir menyerempet taksi yang ditumpangi pria itu, dengan keadaan kaget dan sedikit darah terpompa, marahlah pria tersebut terhadap si sopir sedan hitam itu. “hey pak! Punya mata gak sih?!! Bapa hampir saja menabrak kami..” “saya juga ‘gak sengaja, saya pun tidak tahu kalau keadaan tadi hampir ‘tak terkendali dan itu kan sudah terhindar jadi bapa jangan marah gitu donk!! Itu kan FORCED MAJEUR!! GOBLOKK!!! “ seru pria dalam sedan hitam itu sambil tancap gas lalu meluncur dengan ugal-ugalan. Penumpang pria taksi itu tertegun sambil berpikir keras dan menahan emosi..”kok jadi dia yang marah” ditengah berpikir keras lalu ia bertanya kepada sopir taksi yang ditumpanginya “Pak, kenapa bapak tidak mengatakan satu kata pun terhadap pria sedan hitam tadi? Nyawa kita jadi tarohannya lohh pa, jika tabrakan itu tidak terhindar dani mungkin kita sudah mati sekarang. Kenapa bapa diam saja???” “yaa memang betul pak, kenapa saya diam saja karena saya yakin pria dalam sedan tadi sedang membuang sampah. Yang berarti dia mungkin mempunyai masalah yang rumit dan sangat membebani hidupnya.. dan ditengah itu semua dia mencari atau mencoba membuang sampah pada “tempat sampah”, nah dalam posisi tersebut kitalah yang akan jadi tempat sampah nya. Tetapi dalam kesalahannya tadi saya cukup diam dan lempar senyum saja supaya emosi saya tidak terpancing dan hal-hal yang tidak diinginkan terhindari dan saya bukan lah “tempat sampah” yang dia tuju.“ Pria si penumpang hanya terdiam dan sedikit bingung dengan penjelasan dari si sopir taksi. Hey pembaca, sudah dapat arti dari pembuangsampah?? Baca berkali-kali yaa kalau belum paham.. hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar